Tarekat; Definisi, Syarat, dan Sebab Mengapa Ia Dapat Menyesatkan
![]() |
| Andi Muhammad Ridwan Tahir Gambar: (dok.BAIT) |
BAIT, Kairo— Dewasa ini, tarekat selalu menjadi subjek pembahasan yang mengundang banyak pro dan kontra. Mulai dari pertanyaan seperti apa sebenarnya itu tarekat? Bagaimana syarat seseorang untuk bertarekat? Hingga apakah tarekat tersebut bisa berujung pada kesesatan atau tidak?
BAIT pun mencoba merangkum pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam sebuah wawancara bersama Andi Muhammad Ridwan Tahir Lc., Ma. Seorang mahasiswa lulusan S2 universitas al-Azhar Kairo, jurusan akidah-filsafat. Yang juga merupakan salah satu Syekh Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman di Nusantara
Dalam wawancara tersebut.
Beliau memberikan penjelasan atas tiga pembahasan utama yang juga sering
menjadi pertanyaan oleh publik. Hal ini ditujukan untuk memberikan jawaban,
juga gambaran yang ideal perihal tarekat itu sendiri.
1. Apa itu Tarekat?
Tarekat menurut Bahasa
berarti jalan. Secara istilah, tarekat berarti jalan yang ditempuh oleh kaum
sufi untuk sampai kepada Tuhan. Di mana perjalanan yang dimaksud di sini adalah
perjalanan batiniah, bukan perjalanan secara fisik. Tentunya untuk sampai kepada
Tuhan Yang Maha Gaib, maka harus juga menggunakan dimensi gaib yang ada pada
diri kita.
Tarekat juga merupakan
saluran dalam tasawuf. Bisa diartikan, kalau tasawuf itu ibarat ilmunya, untuk
mengaplikasikan ilmu itu kita harus melalui tarekat. Seperti juga kalau fikih
itu ilmunya, kemudian mazhab-mazhab fikih itulah saluran dari pada ilmu fikih
itu untuk mencapai tujuan dari ilmu fikih.
Tasawuf sendiri adalah
usaha pembersihan batiniah untuk mencapai keterbukaan. Makna keterbukaan di
sini ialah saat seseorang mencapai hakikat segala sesuatu yaitu Allah, yang
mana jika mencapai hakikat tersebut tentu akan disinari dengan cahaya Tuhan. Untuk
mencapai tujuan dari tasawuf ini, orang tidak bisa mencapainya kecuali masuk
dalam dunia tarekat.
Dalam Al-Qur'an dikatakan,
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ
سُبُلَنَا
Artinya: Dan orang-orang
yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan Kami. (Q.S Al-‘Ankabut: 69)
Orang yang berjalan dalam
dunia tarekat, dengan melakukan metode pembersihan batin di bawah bimbingan
Syekh Mursyid, baik dengan berzikir, musyahadah, atau pun muraqabah.
Nanti orang itu akan mendapatkan bimbingan langsung dari Tuhan atau yang biasa
kita sebut dengan ilmu laduni. Seperti yang dikatakan dalam
Al-Qur’an,
وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُ
Artinya: Dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu. (Q.S Surat Al-Baqarah: 282)
Atau dalam hadis
dikatakan,
مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ وَرَّثَهُ
اللّٰهُ عِلْمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: Siapa yang mengamalkan ilmu (yang diterima dari gurunya), Tuhan akan memberikan ilmu (laduni) yang dia tidak pernah tahu.
2.
Apa Syarat Orang untuk Bertarekat?
Syarat
yang pertama yaitu takwa. Makna takwa di sini, bagaimana tujuan kita bertarekat. Tujuan bertarekat bukan
untuk mendapatkan ilmu (laduni). Ilmu itu hanya hadiah dari Tuhan. Tujuan bertarekat kalau
bahasanya orang-orang sufi itu ingin al-wushul ilallah,
ingin sampai kepada Tuhan. Jikalau ada orang berniat hanya untuk mendapatkan
ilmu tersebut, maka dia tidak akan sampai pada hal tersebut.
3. Kapan Tarekat itu
Menjadi Sesat, serta Bagaimana Menaggapi Orang yang Menggeneralisasinya
Sebagai Kesesatan?
Pemahaman
orang yang mengatakan
bahwa tarekat itu adalah ajaran sesat, berarti mereka belum memahami ajaran
islam secara benar. Karena dunia tarekat
itu saluran dari ajaran tasawuf (seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya), dan dunia tasawuf itu berasal dari maqam ihsan. Sebagaimana yang
sudah disinyalir oleh Nabi, bahwa inti ajaran agama dibagi tiga, yaitu iman, islam, dan ihsan.
Kita
tidak bisa menafikan bahwa ada gejala-gejala yang ada dalam masyarakat, di
mana mereka melakukan praktik-praktik
menyimpang. Dalam dunia tarekat, tidak bisa
dipungkiri juga terdapat hawa nafsu syaitan
dan dunia yang menjadi permasalahan besar, sehingga terjadi penyimpangan
di beberapa praktik tarekat.
Asal
mula penyimpangan berawal dari seorang guru, contohnya seperti ada orang yang
mengangkat dirinya menjadi syekh (tasaddur), sementara orang ini tidak
mendapatkan izin dari gurunya untuk menjadi syekh.
Karena pada hakikatnya, di saat perintah guru untuk
menetapkan seorang menjadi syekh, itu sebenarnya perintah Tuhan. Tidak ada seseorang
yang menjadi guru atau syekh kecuali orang
itu adalah orang yang diperintahkan oleh Allah untuk menjadi syekh dan orang yang telah diperintahkan menjadi syekh berarti orang tersebut telah mencapai maqam
fana fillah dan baqa
billah.
Makna
dari fana fillah yaitu orang tersebut lahiriahnya seperti orang
biasa, tetapi batiniahnya sudah tidak ditemukan sisi-sisi basyariah karena
dia sudah lebur di dalam sifat-sifat dan af’al-nya Tuhan. Sementara baqa billah berarti hidup dengan hidupnya Tuhan, berbicara dengan
berbicaranya Tuhan.
Dari
sini dapat kita lihat, penyebab dari kenapa banyak tarekat yang sesat ialah
karena ada orang yang belum mencapai maqam fana fillah dan baqa
billah dan langsung mendirikan majelis dan mengumpulkan orang-orang. Itu merupakan suatu yang
sesat karena tidak ada jaminan dari Allah menjaga dia. Karena waktu dia berbicara, itu adalah hawa nafsu.
4. Kesimpulan
Tarekat pada dasarnya
merupakan jalan untuk kita agar bisa menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Namun
tak dapat dipungkiri, dalam prosesnya,kita pasti juga akan menghadapi banyak
rintangan. Mulai dari hawa nafsu, kesombongan, juga kelalaian yang merupakan hal
yang tidak dapat dipisahkan dari kemanusiaan.
Semua itu adalah sesuatu
yang wajar. Sewajar banyaknya kompleksitas terkait pembahasan tarekat juga tidak
jarang menimbulkan pro dan kontra di mana-mana. Namun di atas semua itu, yang
terpenting adalah bagaimana kita bisa terus mencintai dan ingat kepada Sang
Maha Penyayang, Tidak peduli bagaimana berbedanya cara kita untuk
mengimplementasikannya. Cinta itu harus terus ada. Tanpa kenal waktu, tanpa
kenal lelah.
Reporter: Muhammad Sahih
As Siddiq
Editor: Muhammad
Ichsan



Comments
Post a Comment