Selayang Pandang Buletin FK-Baiquni
Forum Kajian Baiquni (FK-Baiquni) adalah almamater
untuk madrasah atau pondok pesantren yang ada di kota Makassar dan sekitarnya.
Di antaranya, Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) Makassar. MDIA
Taqwa, Pondok Madinah, IMMIM, Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, Ummul Mukminin,
Sultan Hasanuddin, Shohwatul Is’ad, An-Nahdlah, MAN 1 Kota Makassar, MAN 2 Kota
Makassar, dan lain-lain. Almamater ini berdiri sejak tahun 1995 dan menjadi
forum diskusi kajian para mahasiswa yang kuliah di Mesir pada waktu itu.
Adapun fokus utama dari kajian FK-Baiquni adalah
diskusi tematik berupa kajian Islam kontemporer, resensi buku, dan kajian
tokoh. Sebelum kajian, pemateri terlebih dahulu menyiapkan satu tulisan
mengenai tema yang akan dibahas. Adapun sumbernya dari diktat kuliah ataupun
kitab-kitab turast. Oleh karena itu, ketika kajian selesai dilaksankan, akan
didapati banyak tulisan dalam satu tema. Tulisan-tulisan inilah yang kemudian
menjadi langkah awal dibuatnya buletin FK-Baiquni.
Buletin FK-Baiquni pertama kali terbit pada tahun
1996, di bawah Pimpinan Redaksi Ikram el-Karimy Lc., dan Jufry M Saeni Lc. Sebagai
sekertaris, kemudian Dr. Wahyuddin Hafidz Lc., M.A, Mahkamah Mahdi Lc., M.A dan
Syamsu Marlin Thabrani Lc. sebagai Dewan Redaksi. Alamsyah Lc. dan Umar Nur Lc.
sebagai Redaktur Pelaksana. Ismail Abdul Jalil Lc. sebagai reporter, Syahrir Ja’fara
Lc. sebagai Hubungan Masyarakat (HUMAS), dan Syamsu Alam Darwis Lc., M.M
sebagai editor. Mereka inilah yang menjadi perintis awal.
Bermodalkan komputer RAM 4 seharga 2000 dolar hasil
kongsi, buletin FK-Baiquni berhasil terbit dan didistribusikan kepada ragam
kelompok yang ada di Mesir, seperti kekeluargaan, almamater, lembaga afiliatif,
bahkan pernah menjadi salah satu media andalan dan selalu ditunggu buletinnya
oleh para staf pegawai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) karena tulisannya
yang berisi, padat dan kaya akan wawasan ke-Islaman. Ini tidak lain karena
kerja keras dan semangat tinggi para anggota yang turut andil mengambil peran,
mulai dari proses penulisan sampai penerbitan. Semua turut serta ingin
menunjukkan eksistensi almamater FK-Baiquni.
Ciri khas dari buletin FK-Baiquni adalah fokus pembahasannya
terhadap kajian ilmiah Islam. Mulai dari fikih kontemporer, pemikiran tokoh sampai
isu-isu sosial modern. Tulisan-tulisan dari para anggota akan dirangkum lalu
dimuat di rubrik “Kajian Utama”. Begitu pula hasil dari resensi buku yang
merupakan kegiatan bulanan, akan dimuat di buletin.
Dalam proses penulisan, para kru akan merujuk ke maraaji’
yang ada di diktat kuliah dan kitab-kitab turast. Bahkan mereka rutin
mendatangi perpustakaan-perpustakaan yang ada di Kairo, guna mencari informasi
tambahan mengenai wawasan ke-Islaman.
Tak lupa dibentuk sebuah kelompok untuk membahas dan mengoreksi hasil tulisan,
sehingga tulisan tersebut bisa menjadi satu kesatuan yang utuh, padat, dan jelas.
Tingginya semangat belajar dalam kepenulisan menjadi
motivasi besar para anggota FK-Baiquni sehingga selalu aktif dalam menulis. Besarnya
kebutuhan terhadap buletin sebagai wadah
dalam menuangkan ide dan opini yang disertai sumber mu’tamad, juga
sebagai tanggung jawab moril untuk bisa menyebarluaskan wawasan ke-Islaman, dan
penyelesaian pada setiap masalah-masalah yang ada di masyarakat menambah asas
para kru.
Penulisan buletin FK-Baiquni terus berlangsung,
beriringan dengan regenerasi kepengurusan dari tahun ke tahun. Hingga pada
tahun 2011 (terjadinya revolusi Mesir), FK-Baiquni vakum. Demikian pula dengan
kajian-kaijian dan penulisan buletinnya. Banyak warga Indonesia yang
dipulangkan termasuk para anggota FK-Baiquni. Hal ini menyebabkan berkas-berkas
kepengurusan sejak tahun 1995 sampai 2011 itu hilang.
Kemudian pada tahun 2015, ketika Mahasiswa Baru mulai
berdatangan ke Mesir, salah satunya senior FK-Baiquni, Andi Ridwan Tahir Lc., M.A
mendorong mereka untuk kembali mengaktifkan kajian FK-Baiquni. Hingga pada tahun
2020, media kepenulisan FK-Baiquni (BAIT) kembali aktif. Di bawah pimpinan
Hilman Nafian Ramadhan dibantu oleh segenap kru, buletin BAIT kembali terbit
dengan tema “Meramadhankan Diri” sebagai edisi perdana pada bulan April 2020. Para
anggota sangat antusias dalam menulis, mengingat bagaimana para pendahulu juga
aktif dalam media kepenulisan sejak tahun 90-an. Selanjutnya, pada bulan September
2020, edisi kedua kembali terbit dengan tema “Reaktualisasi Perdamaian”.
Buletin FK-Baiquni mendapat banyak dukungan dan tanggapan
positif dari berbagai kalangan warga Indonesia yang ada di Mesir. Mulai dari
berbagai almamater, kekeluargaan, para senior, dan mereka senantiasa menanti
edisi buletin selanjutnya. Buletin FK-Baiquni bertransformasi menjadi media
kajian dan dakwah Islam yang moderat berdasarkan manhaj Azhar, dengan
mengedepankan inovasi, pembaharuan, reformasi, dan kerja berkelanjutan.




Comments
Post a Comment