Alter Ego; Manifestasi Aku Yang Lain

Gambar 8.5 (Source: Pinterest)

Oleh : Muhammad Akmal Fuady

Susah, sedih, tertekan, merasa tidak dihargai, takut, khawatir dan lain-lain.               

Kata-kata tersebut mewakili berbagai macam luapan emosi serta perasaan negatif yang sering kali terjadi pada kehidupan kita saat ini. Hal tersebut hadir secara alamiah dan menimbulkan dampak pada sifat dan karakter seseorang. Sebagai contoh kejadian yang sering terjadi adalah merasa tidak percaya pada diri sendiri, serangan panik (panick attack), isu kepercayaan, tekanan batin dan lain sebagainya.

Beberapa orang mengatasinya dengan membatasi kehidupan sosial mereka atau mengurung diri, mengonsumsi obat-obat penenang, bahkan menggunakan obat terlarang sebagai alternatif.

Namun gangguan-gangguan tersebut dapat ditanggulangi tanpa menyakiti atau merusak diri, yaitu dengan cara menghadirkan secara sadar dan sengaja bagian kedua atau karakter buatan dari diri kita. Dengan begitu, seseorang akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah secara pribadi juga kemudahan bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari. Karakter buatan ini disebut dengan istilah Alter Ego”.

Alter ego berasal dari bahasa latin yang memiliki berarti “aku yang lain”. Secara istilah, merupakan diri kedua atau karakter buatan yang dihadirkan secara sengaja dan dipercaya berbeda daripada orang kebanyakan atau kepribadian yang sebenarnya. Tetapi apakah hal ini merupakan hal yang sama dengan kepribadian ganda?

Kerap kali alter ego dianggap hal yang serupa dengan kepribadian ganda oleh orang awam. Namun, hal ini merupakan dua kasus yang berbeda. Kepribadian ganda atau dissociative identity disorder (DID) adalah ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian lain dalam dirinya, sementara orang-orang dengan DID tidak menyadari hal tersebut, sehingga ketika kembali ke karakter utamanya, mereka sering kali tidak menyadari apa yang telah mereka lakukan oleh kepribadiannya yang lain.  

Untuk mengetahui bahwa seseorang mempunyai alter ego, terdapat beberapa gejala umum atau pertanda yang mungkin terjadi pada orang yang memilikinya, yaitu sebagai berikut:

·       Ketika seseorang memiliki dua kepribadian atau lebih yang terpisah dengan identitas diri dan persepsi sendiri

·       Perubahan yang terjadi pada seseorang yang memilikinya dan berbanding terbalik dalam perasaan diri sendiri. Sebagai contoh kebiasaan sehari-hari yang dimiliki oleh masing-masing karakter.

·       Seringnya terjadi kesenjangan dalam ingatan, termasuk lupa akan kegiatan sehari-hari.

Pada dasarnya, setiap orang berpotensi untuk mendatangkan alter ego-nya sendiri untuk membantu kehidupan bersosial. Namun, perlu adanya pengontrolan diri untuk mengendalikan karakter buatan tersebut untuk mencegahnya dalam pendominasian terhadap karakter utama. Maka dalam hal ini, alter ego merupakan hal yang normal.

Walaupun demikian, tujuan atau niat utama dalam mendatangkan karakter buatan adlah hal yang tidak dapat ditiadakan. Beberapa orang membuatnya untuk bersenang-senang, atau hanya untuk sekedar mencurahkan kepribadian utamanya yang jelas berbanding terbalik dengan kenyataan. Alter ego dapat dibuat namun tidak untuk melupakan kenyataan dan karakter utama diri sendiri.

Dari segi kesehatan, terdapat beberapa langkah yang direkomendasikan untuk membuat alter ego:

·       Menentukan kepribadian yang ingin dibentuk

·       Menciptakan ciri khas tersendiri atau tampilan baru sebagai bagian lain dari karakter yang dibentuk tanpa melupakan karakter utama

·       Menyesuaikan identitas baru tersebut dengan konteks yang ingin ditampilkan.

Orang yang memiliki alter ego, kerap kali dijumpai di kalangan selebritis atau tokoh dunia yang terkenal. Sebagai salah satu contoh adalah penyanyi terkenal Beyonce, penyanyi asal Amerika tersebut mengaku bahwa ia adalah seorang yang sangat pemalu, sehingga ia membuat karakter buatannya sendiri untuk bisa tampil percaya diri di atas panggung. Ia membuat karakter Sasha Fierce pada saat penggarapan album keempat-nya. Beyonce mengaku lebih bebas di atas panggung saat menjadi Sasha dibanding Beyonce.

Di sisi yang lain, alter ego dapat menjadi gangguan yang sangat berbahaya untuk kesehatan mental. Ketika seseorang sudah tidak bisa mengontrol kepribadian kedua dari alter ego-nya, maka kepribadian ini akan mendominasi kepribadian utama atau bahkan hilangnya karakter utama pada diri seseorang. Alter ego bisa saja menguasai diri hingga memperburuk hubungan sosial dengan keluarga dan teman akibat adanya perbedaaan karakter tersebut.

Di antara dampak negatif yang ditimbulkan dari dominasi karakter adalah gangguan identitas disosiatif atau kepribadian ganda. Pengidap dari gangguan ini akan menjadi sangat pasif, bahkan kepribadian lainnya dapat menciptakan kebiasaan yang tidak dilakukan sebelumnya.

Beranjak dari hal tersebut, sangat disarankan untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan dan pembuatannya. Sebab, dampak negatif yang diberikan akan sangat berpengaruh pada kesehatan psikis dan kehidupan sosial. Selain itu, alter ego sangat tidak disarankan penggunaannya untuk melarikan diri dari kenyataan atau berpura-pura menjalani kehidupan yang sebelumnya tidak pernah kita jalani. Namun, jika alter ego telah mengambil alih penuh diri kita, sangat ditekankan untuk berkonsultasi secara rutin kepada ahli psikologi.

Sebagai kesimpulan, tidak ada salahnya untuk membuat karakter buatan atau alter ego, karena hal itu dapat membantu kita terutama bagi para introvert dalam melakukan kegiatan atau kehidupan sosial. Akan tetapi, perlu adanya tujuan yang pasti sehingga dalam pembuatannya tidak menimbulkan dampak yang bersifat merusak kesehatan dan hubungan sosial.  



Editor : Andi Tenri M.U

               

             

               


Comments